Bahasa Sunda-nya kata: belalai (Bahasa Indonesia)
Berikut terjemahan dari kata belalai:
Bahasa Sunda-nya belalai: tulale
selak, kayu untuk menahan (menutup) pintu supaya tidak bisa dibuka dari luar; palang pintu: tulak
pendek, buntung: tukung
teguh memegang pendirian atau anggapan: tukuh
induk ayam memanggil anaknya agar berkumpul karena ada makanan: nuktruk
induk ayam memanggil anaknya agar berkumpul karena ada makanan: tuktruk
mengutip, memetik (sebagian cerita, dsb.): nukil
mengutip, memetik (sebagian cerita, dsb.): tukil
terlalu pendek (baju): tukik
tukar: tukeur
1. belakang (menunjukkan tempat); 2. orang yang mempunyai keterampilan dalam suatu pekerjaan; 3. orang yang suka atau biasa: tukang
kering, tak mengandung air: tuhur
sesungguhnya: satuhuna
setia: tuhu
merasa sakit hati: tugenah
potong, penggal: tugel
menular: tular
menular: nular
telaten, memperhatikan serta memeliharanya dengan sungguh-sungguh: tulaten
asli, sejati: tulen
menulis: tulis
menulis: nulis
tolong: tulung
pertolongan: pitulung
sanggup (menghadapi, dsb.): tulup
sanggup (menghadapi, dsb.): katulup
jadi dilaksanakan: tulus
terus, lalu, selanjutnya: tuluy
menjadi biasa: tuman
sudah menjadi kebiasaan, keenakan: katumanan
merasa senang, santai, tidak diburu-buru waktu: tumaninah
pendek, buntung: tukung
teguh memegang pendirian atau anggapan: tukuh
induk ayam memanggil anaknya agar berkumpul karena ada makanan: nuktruk
induk ayam memanggil anaknya agar berkumpul karena ada makanan: tuktruk
mengutip, memetik (sebagian cerita, dsb.): nukil
mengutip, memetik (sebagian cerita, dsb.): tukil
terlalu pendek (baju): tukik
tukar: tukeur
1. belakang (menunjukkan tempat); 2. orang yang mempunyai keterampilan dalam suatu pekerjaan; 3. orang yang suka atau biasa: tukang
kering, tak mengandung air: tuhur
sesungguhnya: satuhuna
setia: tuhu
merasa sakit hati: tugenah
potong, penggal: tugel
menular: tular
menular: nular
telaten, memperhatikan serta memeliharanya dengan sungguh-sungguh: tulaten
asli, sejati: tulen
menulis: tulis
menulis: nulis
tolong: tulung
pertolongan: pitulung
sanggup (menghadapi, dsb.): tulup
sanggup (menghadapi, dsb.): katulup
jadi dilaksanakan: tulus
terus, lalu, selanjutnya: tuluy
menjadi biasa: tuman
sudah menjadi kebiasaan, keenakan: katumanan
merasa senang, santai, tidak diburu-buru waktu: tumaninah