Bahasa Sunda-nya kata: esok lusa, nanti pada masa yang akan datang, suatu saat nanti (Bahasa Indonesia)
Berikut terjemahan dari kata esok lusa, nanti pada masa yang akan datang, suatu saat nanti:
Bahasa Sunda-nya esok lusa, nanti pada masa yang akan datang, suatu saat nanti: balakang
/ kalih
tidak mau disuruh bekerja: baiakahirasan
terus terang: balaka
bahaya, mara bahaya: balai
selalu salah arti karena bodoh: balaharti
tersenyum senyum karena merasa malu: balaham-belehem
coba-coba, barangkali bisa berhasil: babalagonjangan
coba-coba, barangkali bisa berhasil: balagonjang
tolol: balagadigdeug
sok; sombong; angkuh: balaga
memulai pekerjaan yang berat: ngabaladah
memulai pekerjaan yang berat: baladah
1. pasukan tentara; 2. teman seia sekata: balad
pagar sementara: balabar
dermawan, tidak kikir: balabah
doa untuk menangkal marabahaya: doa tolak bala
esok lusa, nanti pada masa yang akan datang, suatu saat nanti: kalih
dikatakan kepada perempuan yang tindak-tanduknya seperti laki-laki: baiakasikang
tutup kepala dari besi yang dipakai untuk berperang: balakutak
bersuka ria, makan-makan bersama: balakecrakan
bangunan sementara untuk menerima tamu, hiburan, dsb. di tempat orang yang mengadakan kenduri: balandongan
melemparkan: balang
melemparkan: ngabalangkeun
lengah; tidak hati-hati; kurang memperhatikan pada apa yang sedang dikerjakan: balangah
sudah tidak haid lagi: balangantrang
segala hal yang mendatangkan kesialan, kesusahan, atau kecelakaan: baiangbengsal
sengsara, miskin, melarat, hidup banyak kesusahan: balangsak
berusaha mencari napkah, mencari uang: balangsiar
berusaha mencari napkah, mencari uang: barangsiar
belanja: balanja
berdagang, berniaga, berjual-beli: balantik
terus terang: balaka
bahaya, mara bahaya: balai
selalu salah arti karena bodoh: balaharti
tersenyum senyum karena merasa malu: balaham-belehem
coba-coba, barangkali bisa berhasil: babalagonjangan
coba-coba, barangkali bisa berhasil: balagonjang
tolol: balagadigdeug
sok; sombong; angkuh: balaga
memulai pekerjaan yang berat: ngabaladah
memulai pekerjaan yang berat: baladah
1. pasukan tentara; 2. teman seia sekata: balad
pagar sementara: balabar
dermawan, tidak kikir: balabah
doa untuk menangkal marabahaya: doa tolak bala
esok lusa, nanti pada masa yang akan datang, suatu saat nanti: kalih
dikatakan kepada perempuan yang tindak-tanduknya seperti laki-laki: baiakasikang
tutup kepala dari besi yang dipakai untuk berperang: balakutak
bersuka ria, makan-makan bersama: balakecrakan
bangunan sementara untuk menerima tamu, hiburan, dsb. di tempat orang yang mengadakan kenduri: balandongan
melemparkan: balang
melemparkan: ngabalangkeun
lengah; tidak hati-hati; kurang memperhatikan pada apa yang sedang dikerjakan: balangah
sudah tidak haid lagi: balangantrang
segala hal yang mendatangkan kesialan, kesusahan, atau kecelakaan: baiangbengsal
sengsara, miskin, melarat, hidup banyak kesusahan: balangsak
berusaha mencari napkah, mencari uang: balangsiar
berusaha mencari napkah, mencari uang: barangsiar
belanja: balanja
berdagang, berniaga, berjual-beli: balantik