Bahasa Sunda-nya kata: masak (nasi dalam kukusan), sudah menjadi nasi (Bahasa Indonesia)
Berikut terjemahan dari kata masak (nasi dalam kukusan), sudah menjadi nasi:
Bahasa Sunda-nya masak (nasi dalam kukusan), sudah menjadi nasi: timus
anggun (wanita): timpuh
dilempar, ditimpuk: ditimpug
dilempar, ditimpuk: timpug
dipukul, dsb: ditimpah
dipukul, dsb: timpah
cemburu: timburu
nasi yang dibungkus dengan daun pisang (digulung), sehingga berbentuk tabung: timbel
perintah; bahasa halus dari parentah: timbalan
menimba: nimba
menimba: timba
bertiga: tiluan
tiga: tilu
memandang, melihat: nilik
memandang, melihat: tilik
melipat: nilep
1. menginjak; 2. kenanya, jatuhnya: tincak
1. menginjak; 2. kenanya, jatuhnya: nincak
tindas: tindes
melubangi daun telinga, supaya bisa memakai anting: tindik
melubangi daun telinga, supaya bisa memakai anting: nindikan
kangen, rindu, selalu teringat: tineung
kangen, rindu, selalu teringat: nineung
pesta perpisahan: paturay tineung
hal yang dirindukan: panineungan
melihat; bahasa sedang dari nenjo: tingal
melihat; bahasa sedang dari nenjo: ningal
melihat; bahasa halus dari nenjo: tingali
melihat; bahasa halus dari nenjo: ningali
sisa: tinggal
ketinggalan, tertinggal: tinggaleun
dilempar, ditimpuk: ditimpug
dilempar, ditimpuk: timpug
dipukul, dsb: ditimpah
dipukul, dsb: timpah
cemburu: timburu
nasi yang dibungkus dengan daun pisang (digulung), sehingga berbentuk tabung: timbel
perintah; bahasa halus dari parentah: timbalan
menimba: nimba
menimba: timba
bertiga: tiluan
tiga: tilu
memandang, melihat: nilik
memandang, melihat: tilik
melipat: nilep
1. menginjak; 2. kenanya, jatuhnya: tincak
1. menginjak; 2. kenanya, jatuhnya: nincak
tindas: tindes
melubangi daun telinga, supaya bisa memakai anting: tindik
melubangi daun telinga, supaya bisa memakai anting: nindikan
kangen, rindu, selalu teringat: tineung
kangen, rindu, selalu teringat: nineung
pesta perpisahan: paturay tineung
hal yang dirindukan: panineungan
melihat; bahasa sedang dari nenjo: tingal
melihat; bahasa sedang dari nenjo: ningal
melihat; bahasa halus dari nenjo: tingali
melihat; bahasa halus dari nenjo: ningali
sisa: tinggal
ketinggalan, tertinggal: tinggaleun