Bahasa Sunda-nya kata: segala hal yang mendatangkan kesialan, kesusahan, atau kecelakaan (Bahasa Indonesia)
Berikut terjemahan dari kata segala hal yang mendatangkan kesialan, kesusahan, atau kecelakaan:
Bahasa Sunda-nya segala hal yang mendatangkan kesialan, kesusahan, atau kecelakaan: baiangbengsal
sudah tidak haid lagi: balangantrang
lengah; tidak hati-hati; kurang memperhatikan pada apa yang sedang dikerjakan: balangah
melemparkan: ngabalangkeun
melemparkan: balang
bangunan sementara untuk menerima tamu, hiburan, dsb. di tempat orang yang mengadakan kenduri: balandongan
bersuka ria, makan-makan bersama: balakecrakan
tutup kepala dari besi yang dipakai untuk berperang: balakutak
dikatakan kepada perempuan yang tindak-tanduknya seperti laki-laki: baiakasikang
esok lusa, nanti pada masa yang akan datang, suatu saat nanti: kalih
esok lusa, nanti pada masa yang akan datang, suatu saat nanti: balakang
tidak mau disuruh bekerja: baiakahirasan
terus terang: balaka
bahaya, mara bahaya: balai
selalu salah arti karena bodoh: balaharti
tersenyum senyum karena merasa malu: balaham-belehem
sengsara, miskin, melarat, hidup banyak kesusahan: balangsak
berusaha mencari napkah, mencari uang: balangsiar
berusaha mencari napkah, mencari uang: barangsiar
belanja: balanja
berdagang, berniaga, berjual-beli: balantik
suatu akibat yang ditimbulkan karena sering atau terus menerus: balas
kabalason, tidak sengaja menceritakan atau mengatakan hal yang semestinya dirahasiakan atau tidak pantas diucapkan: balason
berserakan: balatak
berserakan: pabalatak
belati: balati
hilir mudik, simpang siur, ke sana ke mari (lalu lintas, dsb): balawiri
batu kira-kira sebesar-besar kepalan tangan yang diatur ditancap-tancapkan di pekarangan, dsb: balay
berlayar: balayar
balai: bale
balai desa: bale desa
lengah; tidak hati-hati; kurang memperhatikan pada apa yang sedang dikerjakan: balangah
melemparkan: ngabalangkeun
melemparkan: balang
bangunan sementara untuk menerima tamu, hiburan, dsb. di tempat orang yang mengadakan kenduri: balandongan
bersuka ria, makan-makan bersama: balakecrakan
tutup kepala dari besi yang dipakai untuk berperang: balakutak
dikatakan kepada perempuan yang tindak-tanduknya seperti laki-laki: baiakasikang
esok lusa, nanti pada masa yang akan datang, suatu saat nanti: kalih
esok lusa, nanti pada masa yang akan datang, suatu saat nanti: balakang
tidak mau disuruh bekerja: baiakahirasan
terus terang: balaka
bahaya, mara bahaya: balai
selalu salah arti karena bodoh: balaharti
tersenyum senyum karena merasa malu: balaham-belehem
sengsara, miskin, melarat, hidup banyak kesusahan: balangsak
berusaha mencari napkah, mencari uang: balangsiar
berusaha mencari napkah, mencari uang: barangsiar
belanja: balanja
berdagang, berniaga, berjual-beli: balantik
suatu akibat yang ditimbulkan karena sering atau terus menerus: balas
kabalason, tidak sengaja menceritakan atau mengatakan hal yang semestinya dirahasiakan atau tidak pantas diucapkan: balason
berserakan: balatak
berserakan: pabalatak
belati: balati
hilir mudik, simpang siur, ke sana ke mari (lalu lintas, dsb): balawiri
batu kira-kira sebesar-besar kepalan tangan yang diatur ditancap-tancapkan di pekarangan, dsb: balay
berlayar: balayar
balai: bale
balai desa: bale desa