Bahasa Sunda-nya kata: suluh terbuat dari daun kelapa kering atau seruas bambu yang diisi minyak tanah, ujungnya disumbat dengan secarik kain, sabut kelapa, dsb (Bahasa Indonesia)
Berikut terjemahan dari kata suluh terbuat dari daun kelapa kering atau seruas bambu yang diisi minyak tanah, ujungnya disumbat dengan secarik kain, sabut kelapa, dsb:
Bahasa Sunda-nya suluh terbuat dari daun kelapa kering atau seruas bambu yang diisi minyak tanah, ujungnya disumbat dengan secarik kain, sabut kelapa, dsb: obor
1. menangkap ikan di kolam atau sungai dengan tangan; 2. menggandeng orang yang naik kuda dengan cara memegangi tali kekangnya: ngobeng
1. menangkap ikan di kolam atau sungai dengan tangan; 2. menggandeng orang yang naik kuda dengan cara memegangi tali kekangnya: obeng
menggerakkan: ngobahkeun
bergerak: obah
jawara, jagoan: oah
binatang sejenis kera, bulunya abu-abu, mukanya hitam, serta tak berekor: oa
sering mengeluarkan suara akan muntah: uo
kata antar untuk muntah: ooooo
ketam: yuyu
berjuta-juta: mangyuta-yuta
sejuta: sayuta
sejuta: yuta
umur; bahasa halus dari umur: yuswa
mempunyai sifat yang sama dengan (orang lain): sayuni
mempunyai sifat seperti kotoran, menyebalkan dan menjijikkan: yuni tai
menangkap belut dsb. malam hari yang diterangi dengan obor: ngobor
tidak tahu siapa saja saudara atau leluhur, karena tidak ada yang memberi tahu: pareumeun obor
bercakap-cakap, ngobrol: obos
bercakap-cakap, ngobrol: ngobos
kasar (buatannya): obrog
dikejar-kejar ke mana pun larinya (pencuri, dsb): obrot
dikejar-kejar ke mana pun larinya (pencuri, dsb): diobrot
berkilauan (perhiasan); merah sekali (buah-buahan seperti rambutan matang): obroy
berkilauan (perhiasan); merah sekali (buah-buahan seperti rambutan matang): obyor
lumrah, sudah biasa dilakukan oleh orang banyak di mana-mana: obyag
lumrah, sudah biasa dilakukan oleh orang banyak di mana-mana: ubyag
mencoba-coba: ocal
mencoba-coba: ngocal-ngocal
dicoba-coba ditanyakan: diocal-ocal
mengoceh, berkata (berbicara) yang bukan-bukan: oceh
1. menangkap ikan di kolam atau sungai dengan tangan; 2. menggandeng orang yang naik kuda dengan cara memegangi tali kekangnya: obeng
menggerakkan: ngobahkeun
bergerak: obah
jawara, jagoan: oah
binatang sejenis kera, bulunya abu-abu, mukanya hitam, serta tak berekor: oa
sering mengeluarkan suara akan muntah: uo
kata antar untuk muntah: ooooo
ketam: yuyu
berjuta-juta: mangyuta-yuta
sejuta: sayuta
sejuta: yuta
umur; bahasa halus dari umur: yuswa
mempunyai sifat yang sama dengan (orang lain): sayuni
mempunyai sifat seperti kotoran, menyebalkan dan menjijikkan: yuni tai
menangkap belut dsb. malam hari yang diterangi dengan obor: ngobor
tidak tahu siapa saja saudara atau leluhur, karena tidak ada yang memberi tahu: pareumeun obor
bercakap-cakap, ngobrol: obos
bercakap-cakap, ngobrol: ngobos
kasar (buatannya): obrog
dikejar-kejar ke mana pun larinya (pencuri, dsb): obrot
dikejar-kejar ke mana pun larinya (pencuri, dsb): diobrot
berkilauan (perhiasan); merah sekali (buah-buahan seperti rambutan matang): obroy
berkilauan (perhiasan); merah sekali (buah-buahan seperti rambutan matang): obyor
lumrah, sudah biasa dilakukan oleh orang banyak di mana-mana: obyag
lumrah, sudah biasa dilakukan oleh orang banyak di mana-mana: ubyag
mencoba-coba: ocal
mencoba-coba: ngocal-ngocal
dicoba-coba ditanyakan: diocal-ocal
mengoceh, berkata (berbicara) yang bukan-bukan: oceh