Bahasa Sunda-nya kata: tanah kering dan gersang (Bahasa Indonesia)
Berikut terjemahan dari kata tanah kering dan gersang:
Bahasa Sunda-nya tanah kering dan gersang: nagrak
negara: nagara
berziarah ke kuburan sambil menaburkan bunga: nadran
yang diberi kuasa, umpamanya diserahi tanah wakaf: nadir
nazar: nadar
nahas, sial: naas
1. iya, betul; 2. burung unta: naam
akar: oyod
akar: oyot
disiangi: dioyos
disiangi: oyos
tiwul: oyek
bergerak, seperti daun tertiup angin: oyag
merasa sayang pada barang yang tak seberapa harganya: owel
orang gila: jelema owah
berubah: owah
negeri: nagri
mengapa, kenapa: naha
1. melarang; 2. sudah menjadi kebiasaan; 3. melekat erat, sukar dibuang: nahi
lesu, tak bertenaga: nahnay
penghulu: na’ib
walaupun, meskipun: najan, sanajan
nakal (anak-anak): nakal
sangat, sekali; alus naker: naker
berduyun-duyun, berbondong-bondong: nakleuk
nilai huruf Sunda, untuk menghitung hari baik dan hari buruk, peruntungan, dsb: naktu
nakal, tak mau diam (anak-anak): nalaktak, budak nalaktak
nelangsa, sedih: nalangsa
ketika; bahasa halus dari basa, atau waktu: nalika
lembek seperti nangka busuk yang jatuh ke tanah: nampuyak
nama; bahasa sedang dari ngaran: nami
berziarah ke kuburan sambil menaburkan bunga: nadran
yang diberi kuasa, umpamanya diserahi tanah wakaf: nadir
nazar: nadar
nahas, sial: naas
1. iya, betul; 2. burung unta: naam
akar: oyod
akar: oyot
disiangi: dioyos
disiangi: oyos
tiwul: oyek
bergerak, seperti daun tertiup angin: oyag
merasa sayang pada barang yang tak seberapa harganya: owel
orang gila: jelema owah
berubah: owah
negeri: nagri
mengapa, kenapa: naha
1. melarang; 2. sudah menjadi kebiasaan; 3. melekat erat, sukar dibuang: nahi
lesu, tak bertenaga: nahnay
penghulu: na’ib
walaupun, meskipun: najan, sanajan
nakal (anak-anak): nakal
sangat, sekali; alus naker: naker
berduyun-duyun, berbondong-bondong: nakleuk
nilai huruf Sunda, untuk menghitung hari baik dan hari buruk, peruntungan, dsb: naktu
nakal, tak mau diam (anak-anak): nalaktak, budak nalaktak
nelangsa, sedih: nalangsa
ketika; bahasa halus dari basa, atau waktu: nalika
lembek seperti nangka busuk yang jatuh ke tanah: nampuyak
nama; bahasa sedang dari ngaran: nami