Bahasa Sunda-nya kata: 1. bernyanyi; 2. arti kiasan (Bahasa Indonesia)
Berikut terjemahan dari kata 1. bernyanyi; 2. arti kiasan:
Bahasa Sunda-nya 1. bernyanyi; 2. arti kiasan: ngalagu
1. lagu; 2. waktu: lagu
apalagi: pon pilalagi
selagi, sepanjang, kalagian: salagi
selagi, sepanjang, kalagian: lagi
kotor berdebu: lagedu
duduk bersandar pada kursi malas, dsb: ngalageday
duduk bersandar pada kursi malas, dsb: lageday
melajang: lalagasan
lajang, belum punya suami atau istri: lagas
menunggang kuda tak berpelan: ngalagar
menunggang kuda tak berpelan: lagar
langgam: lagam
langak-longok seperti orang yang tak tahu kesopanan: lagag-logog
kata antar untuk lewat tanpa permisi: lagadar
tingkah laku: laga-lagu
mengeluh, berkali-kali mengatakan lah: lah
mengeluh, berkali-kali mengatakan lah: luhlah
memberanikan diri, bagaimana nanti saja: lahlahan
langak-longok: laha-loho
pekarangan; tanah kosong: lahan
tuak manis dari pohon enau: lahang
tidak bersemangat dan loyo (orang yang sedang melakukan pekerjaan kasar): lahed
tidak bersemangat dan loyo (orang yang sedang melakukan pekerjaan kasar): luhad-lahed
1. lahir; 2. ngalahir: lahir
memangku, mendudukkan orang atau barang pada paha sembari duduk: lahun
memangku, mendudukkan orang atau barang pada paha sembari duduk: ngalahun
pangkuan: lahunan
mengharapkan atau melakukan hal yang tidak sesuai dengan kemampuannya: lahuta
1. bukan; 2. lain: lain
lengkuas: laja
apalagi: pon pilalagi
selagi, sepanjang, kalagian: salagi
selagi, sepanjang, kalagian: lagi
kotor berdebu: lagedu
duduk bersandar pada kursi malas, dsb: ngalageday
duduk bersandar pada kursi malas, dsb: lageday
melajang: lalagasan
lajang, belum punya suami atau istri: lagas
menunggang kuda tak berpelan: ngalagar
menunggang kuda tak berpelan: lagar
langgam: lagam
langak-longok seperti orang yang tak tahu kesopanan: lagag-logog
kata antar untuk lewat tanpa permisi: lagadar
tingkah laku: laga-lagu
mengeluh, berkali-kali mengatakan lah: lah
mengeluh, berkali-kali mengatakan lah: luhlah
memberanikan diri, bagaimana nanti saja: lahlahan
langak-longok: laha-loho
pekarangan; tanah kosong: lahan
tuak manis dari pohon enau: lahang
tidak bersemangat dan loyo (orang yang sedang melakukan pekerjaan kasar): lahed
tidak bersemangat dan loyo (orang yang sedang melakukan pekerjaan kasar): luhad-lahed
1. lahir; 2. ngalahir: lahir
memangku, mendudukkan orang atau barang pada paha sembari duduk: lahun
memangku, mendudukkan orang atau barang pada paha sembari duduk: ngalahun
pangkuan: lahunan
mengharapkan atau melakukan hal yang tidak sesuai dengan kemampuannya: lahuta
1. bukan; 2. lain: lain
lengkuas: laja