Bahasa Sunda-nya kata: panggilan untuk kakak laki-laki atau yang sebaya dengan kakak, atau yang dianggap kakak (Bahasa Indonesia)
Berikut terjemahan dari kata panggilan untuk kakak laki-laki atau yang sebaya dengan kakak, atau yang dianggap kakak:
Bahasa Sunda-nya panggilan untuk kakak laki-laki atau yang sebaya dengan kakak, atau yang dianggap kakak: engkang
tempat atau kamar tidur: enggon
sesudah; setelah: sanggeus
sesudah; setelah: saenggeus
sudah: geus
sudah: enggeus
agak sulit bernapas karena kekenyangan: enggah-enggeh
agak sulit bernapas karena kekenyangan: enggeh
sadar, tahu: engeuh
menarik napas seperti ikan hidup di darat: engap-engapan
1. tidak bisa bernapas; 2. arti kiasan tidak bisa berkata sepatah katapun, tidak bisa menjawab: teu bisa engap
menarik napas: engap
menganga, membuka sedikit: engab
panggilan untuk anak perempuan golongan bangsawan menengah (dahulu): neneng
1. bertelur, 2. arti kiasan tidak naik kelas, tinggal kelas: ngendog
kuning menyala: koneng enay
nanti, entar: mangke
nanti, entar: mengke
nanti dulu: engke lanan
kol: engkol
suka berpindah-pindah tempat: enjrih
suka berpindah-pindah tempat: enjrah-enjrih
memanjakan anak: enod
memanjakan anak: ngenod
panas matahari yang bersinar terik di siang hari bolong: entak
panas matahari yang bersinar terik di siang hari bolong: entak-entakan
luas sekali (padang pasir, padang rumput): ngentak-ngentak
seorang diri menghadapi musuh: entang-entangan
baru selesai: entas
kelapa parut yang digodok dengan gula aren hingga kental untuk isi dadar gulung, kue bugis, dsb: enten
keluar sedikit-sedikit serta tidak tetap, umpamanya air dari kran: entet
sesudah; setelah: sanggeus
sesudah; setelah: saenggeus
sudah: geus
sudah: enggeus
agak sulit bernapas karena kekenyangan: enggah-enggeh
agak sulit bernapas karena kekenyangan: enggeh
sadar, tahu: engeuh
menarik napas seperti ikan hidup di darat: engap-engapan
1. tidak bisa bernapas; 2. arti kiasan tidak bisa berkata sepatah katapun, tidak bisa menjawab: teu bisa engap
menarik napas: engap
menganga, membuka sedikit: engab
panggilan untuk anak perempuan golongan bangsawan menengah (dahulu): neneng
1. bertelur, 2. arti kiasan tidak naik kelas, tinggal kelas: ngendog
kuning menyala: koneng enay
nanti, entar: mangke
nanti, entar: mengke
nanti dulu: engke lanan
kol: engkol
suka berpindah-pindah tempat: enjrih
suka berpindah-pindah tempat: enjrah-enjrih
memanjakan anak: enod
memanjakan anak: ngenod
panas matahari yang bersinar terik di siang hari bolong: entak
panas matahari yang bersinar terik di siang hari bolong: entak-entakan
luas sekali (padang pasir, padang rumput): ngentak-ngentak
seorang diri menghadapi musuh: entang-entangan
baru selesai: entas
kelapa parut yang digodok dengan gula aren hingga kental untuk isi dadar gulung, kue bugis, dsb: enten
keluar sedikit-sedikit serta tidak tetap, umpamanya air dari kran: entet