Bahasa Sunda-nya kata: mengembalikan (Bahasa Indonesia)
Berikut terjemahan dari kata mengembalikan:
Bahasa Sunda-nya mengembalikan: mulangkeun
pisah, lepas: pukah
senang dipuji atau ingin mendapat pujian: memuji
berputar, berpusing: nih
pemimpin, ketua: uhu
bagian telinga sebelah atas: puhu ceuli
pangkal lengan: puhu leungeun
1. meranggas, berguguran; 2. arti kiasan habis keturunannya: muguran
1. meranggas, berguguran; 2. arti kiasan habis keturunannya: pugur
tiba-tiba, tidak jelas sebab musababnya atau alasannya: teu puguh-puguh
tiba-tiba, tidak jelas sebab musababnya atau alasannya: teu pupuguh
dipraktekkan, dibuktikan dengan kerja prakprakan; cara atau aturan bekerja: diprakkeun
membungkuk-bungkuk karena takut, segan, atau kedinginan: payangkad-poyongkod
membungkuk-bungkuk karena takut, segan, atau kedinginan: popoyongkodan
1. menghangatkan badan dengan sinar matahari pagi; 2. arti kiasan unggul dalam kepandaian atau hal-hal lainnya yang bersifat baik: moyan
1. sisa potongan; 2. arti kiasan bekas suami atau bekas istri: popotongan
uang kembalian: pamulangan
bernostalgia: mulangkeun panineungan
1. warna, rupa; 2. pewarna: pulas
1. mewarnai; 2. memoles: mulas
tidak kuat, tidak tahan, kalah: pulia
tidak kuat, tidak tahan, kalah: teu nyangga pulia
tidak kuat, tidak tahan, kalah: teu mangga pulia
kayu gelondongan: pulukan
kayu gelondongan: kai pulukan
lumayan, sederhana: sapulukaneun
menarik, memungut: pulut
menarik, memungut: mulut
lunas: punah
menumpuk seperti gunungan (makanan dalam piring, dsb): puncugug
meninggal dunia: puput umur
senang dipuji atau ingin mendapat pujian: memuji
berputar, berpusing: nih
pemimpin, ketua: uhu
bagian telinga sebelah atas: puhu ceuli
pangkal lengan: puhu leungeun
1. meranggas, berguguran; 2. arti kiasan habis keturunannya: muguran
1. meranggas, berguguran; 2. arti kiasan habis keturunannya: pugur
tiba-tiba, tidak jelas sebab musababnya atau alasannya: teu puguh-puguh
tiba-tiba, tidak jelas sebab musababnya atau alasannya: teu pupuguh
dipraktekkan, dibuktikan dengan kerja prakprakan; cara atau aturan bekerja: diprakkeun
membungkuk-bungkuk karena takut, segan, atau kedinginan: payangkad-poyongkod
membungkuk-bungkuk karena takut, segan, atau kedinginan: popoyongkodan
1. menghangatkan badan dengan sinar matahari pagi; 2. arti kiasan unggul dalam kepandaian atau hal-hal lainnya yang bersifat baik: moyan
1. sisa potongan; 2. arti kiasan bekas suami atau bekas istri: popotongan
uang kembalian: pamulangan
bernostalgia: mulangkeun panineungan
1. warna, rupa; 2. pewarna: pulas
1. mewarnai; 2. memoles: mulas
tidak kuat, tidak tahan, kalah: pulia
tidak kuat, tidak tahan, kalah: teu nyangga pulia
tidak kuat, tidak tahan, kalah: teu mangga pulia
kayu gelondongan: pulukan
kayu gelondongan: kai pulukan
lumayan, sederhana: sapulukaneun
menarik, memungut: pulut
menarik, memungut: mulut
lunas: punah
menumpuk seperti gunungan (makanan dalam piring, dsb): puncugug
meninggal dunia: puput umur